Menjadi tua berarti bersiap berkenalan dengan macam-macam penyakit tulang dan persendian. Apalagi jika sehari-hari kita jarang berolahraga dan mengonsumsi nutrisi tulang seperti kalsium, protein dan kolagen untuk kesehatan alat gerak.
Sudah tentu penurunan fungsi alat gerak tubuh menjadi suatu keniscayaan. Beragam aktivitas gerak yang kita lakukan setiap hari selama bertahun-tahun akan membuat tulang kita makin lapuk dan mudah cedera.
Kalau kita melihat sekeliling sangat mudah kita temukan orang-orang yang sebenarnya belum cukup tua tetapi sudah mengeluhkan berbagai penyakit tulang dan sendi.
Penyakit itu membatasi ruang gerak mereka sehingga mereka tidak bisa lagi bersenang-senang dengan hiburan olah tubuh seperti bersepeda, naik gunung, berkuda, travelling dsb.
Kalau gerak sudah terganggu tentu kita jadi mudah stress karena tidak banyak aktivitas luar yang kita lakukan. Stress pastinya mengundang penyakit yang lebih kompleks lagi.
Jangan menyepelekan karena gangguan gerak akut memang biasanya terjadi saat orang sudah tua tetapi gejala-gejalanya dapat dimulai saat mereka masih cukup muda.
Mari mengenal sakit pinggang sebagai keluhan gangguan gerak yang paling sering terjadi pada banyak orang.
Sakit pinggang merupakan kondisi nyeri secara terus menerus maupun hilang-timbul di area sekitar pinggang baik sisi kanan, kiri atau keduanya. Rasa sakitnya bisa di area pinggang saja atau menyebar ke punggung dan kaki.
Kondisi ini umum disebabkan karena cedera otot akibat mengangkat beban berat, salah posisi tidur, kelamaan duduk serta kesalahan gerak tubuh yang lain.
Sakit pinggang dapat terjadi beberapa minggu sampai berbulan tergantung faktor utama penyebab gejala.
Apalagi saat ini keluhan sakit pinggang tidak hanya dikeluhkan oleh orang-orang yang sudah berumur, namun juga oleh kalangan muda.
Kebiasaan buruk seperti duduk di depan komputer terlalu lama, bermain handphone terlalu membungkuk, membawa tas punggung terlalu berat, posisi tidur yang tidak beraturan dsb.
Semua kebiasaan buruk itu ditunjang oleh pola hidup yang kurang sehat seperti jarang berolahraga, banyak merokok, tidak mengonsumsi susu kaya kalsium dan berat badan berlebih.
Seingat saya dulu, saya juga pernah mengalami sakit pinggang disertai sakit kepala hingga beberapa hari. Waktu itu kemungkinan disebabkan karena saya duduk terjepit di bus padat penumpang selama hampir 6 jam dalam perjalanan dari Malang ke Trenggalek.
Waktu itu saya memang beruntung mendapat bus satu arah sehingga tidak perlu berganti-ganti bus seperti biasanya. Tetapi sialnya bus yang saya tumpangi sangat padat sampai tidak ada ruang untuk meregangkan otot.
Kernet bus memasukkan semua orang ke dalam bus baik penumpang dengan tas-tas punggung yang besar sampai pedagang-pedagang dengan barang bawaan banyak.
Pegal dan kaku menggelayuti tubuh saya selama perjalanan sampai saya tidak bisa menikmati perjalanan dengan santai dan nyaman.
Dan benar saja sesampai di rumah tidak butuh waktu lama saya merasa pusing diserta pegal leher dan nyeri yang menusuk menyebar di area punggung bawah dan pinggang.
Awalnya saya biarkan saja karena saya pikir akan hilang seiring berjalannya waktu. Tetapi keluhan itu tetap menetap hingga beberapa minggu. Rasanya sangat kaku dan nyeri sampai tidak bisa tidur nyenyak.
Setelah akhirnya tidak tahan karena makin lama makin parah, saya langsung memanggil tukang pijit ke rumah. Saya dipijat seluruh tubuh selama dua jam. Tulang dan sendi terasa amat sakit saat dipijat.
Rasanya seperti otot yang kaku ditarik-tarik dan dilenturkan kembali. Setelahnya saya merasa lebih lega karena keluhan saya berangsur membaik.
Setelah itu saya menyadari bahwa tulang, sendi dan otot memang aset tubuh yang seharusnya sangat dijaga. Sedikit saja keluhan menghampiri kita, hampir sebagian besar aktivitas sehari-hari tidak bisa berjalan dengan lancar.
Sakit pinggang yang disebabkan sikap atau posisi tubuh seperti saya tadi memang bisa disembuhkan dan dicegah. Tetapi sakit pinggang yang disebabkan karena faktor penuaan tidak bisa serta merta disembuhkan.
Untuk memperlambat proses penuaan tulang tersebut kita perlu memulainya saat masih muda, ketika tulang dan sendi masih sehat.
Namun seringnya kita menyepelekan karena keluhan gangguan gerak memang akan membaik hanya dengan berolahraga atau terapi pijat. Tetapi kita melupakan masalah utamanya yakni kekuatan tulang dan otot yang makin berkurang semakin usia kita bertambah.
Gejalanya mudah ditemukan seperti tidak bisa berlama-lama melakukan aktivitas yang melibatkan gerak tubuh karena gampang merasa pegal-pegal dan tegang otot, mudah keseleo saat mengangkat barang-barang yang bahkan tidak terlalu berat dan sering nyeri persendian seusai berolahraga.
Jika kita masih ingin leluasa bergerak bebas di usia berapapun, kesehatan tulang, otot dan sendi sangat perlu dijaga sedari dini. Selain teratur berolahraga, nutrisi tubuh juga perlu diperhatikan.
Mengonsumsi kalsium, protein, magnesium, kolagen dan vitamin sangat dibutuhkan untuk mendukung kekuatan tulang, massa otot dan sendi.
Kalsium penting untuk memaksimalkan kepadatan tulang sehingga resiko kerapuhan tulang bisa dicegah seminimal mungkin.
Protein dan magnesium bekerja untuk meningkatkan kinerja massa otot dan pemeliharaan tulang. Sementara kolagen mendukung pertumbuhan sel baru dan mengurangi resiko kerusakan sendi di usia tua nanti. Kesemua nutrisi tersebut sudah bisa didapat jika kita mengonsumsi susu rutin setiap hari.
Tidak sembarang susu tetapi harus susu yang formulanya khusus untuk menjaga kesehatan tulang, otot dan sendi seperti Anlene.
Rutin mengonsumsi susu Anlene sehari dua kali sehari ditambah makanan bergizi dan berolahraga adalah investasi jangka panjang untuk tulang dan sendi kamu agar tetap aktif hingga usia tak muda lagi.
Jangan sampai masa tua kamu cuma dihabiskan di depan televisi karena tulang dan sendi kamu tidak bisa diajak banyak bergerak.
0 Response to "Menjaga Kesehatan Tulang adalah Investasi Masa Tua Tetap Lincah"
Post a Comment